Nama : Mila Minhatul Maula
Kelas : XII Agama II MAN Tlogo
Blitar
PENDIDIKAN KARAKTER
Ujian Praktik B. Indonesi
اسلام علىكم
ورحمةالله وبركته
الحمدلله.
الحمدلله الذي جعل الفتح قواة سديداة. وصل توا سلم عل رسو لله. محمد بني عبد ا لله.
لا حو لا و قوة الا با الله. ام بعد
Yang
terhormat kepada ibu Choirijah S. Pd
Serta teman-teman
seperjuangan yang saya sayangi.
Marilah dalam kesempatan yang
berbahagia ini kita mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT dengan ucapan
“Alhamdulillahirobbilalamin” atas segala nikmat, rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya
yang diberikan kepada kita semua.
Sholawat dan salam mudah-mudahan tetap
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW salah satu Nabi pemimpin
umat yang akan memberikan syafaat kepeda umat yang ta’at. Tidak pandang pejabat
atau rakyat.Tidak pandang kaya atau melarat. Semoga kita mendapat syafaatnya kelak
di hari kiamat.
Hadirin
yang dirahmati Allah . . . . .
Pada kesempatan
ini saya akan berpidato tentang “Peran Pendidikan Karakter dalam Menciptakan
Moral Bangsa”
Pendidikan karakter bukanlah
pendidikan yang hanya mentransfer ilmu
pengetahuan saja tetapi suatu pendidikan yang lebih mengembangkan aspek kepribadian,
moral, atau akhlak yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan pribadi, keluarga maupun masyarakat. Hal ini sesuai dengan sabda
Nabi Muhammad SAW :
اِنَّمَا
بُعِثْتُ لِاُتَمِّ ماَ مَكَرِمَ اْلَاخْلَاق
Artinya
: “ Sesungguhnya aku diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak ”
Hadirin,
mengapa Nabi tidak diutus menyempurnakan kepintaran???
Karena
pada hakikatnya akhlak memang lebih penting dari pada kepintaran.Mengapa
demikian??
Karena akhlak merupakan tolok ukur
kepribadian seseorang. Jika akhlaknya baik maka orang tersebut memiliki
kepribadian yang baik pula. Begitu pun sebaliknya. Orang yang memiliki
kepribadian baik secara otomatis memiliki moral yang tinggi. Dan orang-orang
yang bermoral tinggi inilah yang sangat dibutuhkan oleh agama, bangsa, dan
negara.
Namun,
di era globalisasi ini banyak orang yang
mengesampingkan akhlaknya. Buktinya sudah banyak sekali, Kita lihat saja!
SDA yang dikorupsi para petinggi, mavia hukum semakin berat untuk dibasmi,
korupsi semakin menjadi-jadi. Banyak tindakan yang menyalahi peraturan agama maupun Negara. Dan hal
ini sudah menjadi hal yang biasa.
Seperti mabuk, judi, tawuran serta tindak asusila lainnya. Yang sangat memprihatinkan
pelakunya tidak hanya anak muda dan
orang dewasa saja melainkan anak kecil yang belum cukup umurnya juga sudah
mengerti dan melakukan pergaulan bebas. Naudzubillah tsumma naudzubillah…..
Itu menunjukkan
apa hadirin??
Itu
menunjukkan rusaknya mental, bobroknya moral generasi Bangsa. Kalau
sudah begini, Apa solusinya?
Pendidikan karakter jawabannya. Disini saya akan menjelaskan
beberapa cara penerapan pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari.
Pertama, dimulaidari lingkungan
keluarga. Karena keluarga merupakan pendidik karakter yang pertamadan utama.Peran
orang tua sangat penting terutama dalam mengenalkan pendidikan
agama sejak dini pada anaknya, Memperhatikan seluruh kegiatan anaknya, hingga
menjadi teladan sekaligus teman yang baik bagi anaknya.
Kedua,
Dimulai dari
kebiasaan yang
sederhana namun memiliki dampak yang luarbiasa yaitu menerapkan 3S (senyum, sapa, dan salam). Karena dengan 3S seseorang dapat menciptakan rasa solidaritas yang
tinggi dan rasa saling menghormati antarsesama manusia.
Ketiga,
kita sebagai generasi muda harus pandai-pandai mencari dan memilih teman
agar kita tidak salah bergaul. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Nashaihul Ibad karangan Abu Thayib yang
menjelaskan “Barang siapa
yang duduk dengan
orang Fasik maka dia akan menunda-nunda taubat dan barang siapa yang duduk dengan orang-orang solih maka dia akan melakukan ta’at kepada Allah SWT”.
Keempat,
mengimbangi IPTEK dengan IMTAQ. Karena iman dan takwa merupakan filter yang sangat dibutuhkan untuk menyaring dampak
negatif ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Sehingga kita terhindarkan dari perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat Allah SWT.
Dari apa yang saya sampaikan tadi
setidaknya ada beberapa hal yang dapat ditarik sebagai kesimpulan. Untuk orang
tua hendaknya menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik sejak dini pada anak-anaknya.
Dan untuk para pemuda generasi bangsa hendaknya menggunakan akal yang diberikan
Allah untuk memilih perbuatan yang diridlaiNya. Jangan sampai kita memiliki
moral yang rendah dan terperosok dalam perbuatan yang buruk. Yang sudah
terlanjur segeralah bertaubat mumpung belum terlambat. Karena sesungguhnya
adzab Allah sangatlah pedih.
اِنَّ عَذَابِ
لَا سَدِيْدِ
Cukup sekian yang dapat saya sampaikan.
Mohon maaf atas segala kesalahan.
أًصيكم ونفس
بتقواالله.واالله الموفق الا اقوامن االطرق.والسلام علىكم ورحمةالله وبركته
Komentar
Posting Komentar